Sungguh ironis memang keadaan yang sekarang sedang terjadi di desaku. Sawah yang indah dan sangat menyejukkan tiba2 menjadi tumpukan beton yang kokoh. Dimana sawahnya ya? dimana sawah tempah aku dulu mencari capung dan belalang?
Hilang sudah tempat kenagan yang paling di banggakan, tempat bermain sepak bola di waktu, tempat berlarian, tempat semua hal yang menyenangkan yang pernah kualami. Tempat yang dulunya sejuk sekarang sudah sangat panas, tempat yang dulu berdiri pohon-pohon mangga besar sekarang telah menjadi tower-tower penampung air yang tinggi.
Menangis?, tentu tidak, hanya sedikit bersedih dan terhentak dengan kemajuan desaku yang kebablasan. Sawah di jual hanya untuk beli motor, sawah di jual karena pajak yang bagi mereka terlalu besar.
Siapa yang salah? Akulah yang salah, aku gak bisa berbuat apa-apa untuk desaku. Siapa yang harus malu? Akulah yang malu kepada ibu pertiwi yang disakiti terus dengan berbagai pondasi bangunan yang kokoh.
Ciri - Ciri Seorang Telah Dewasa
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar